Medan - Indonesia
Hidup dalam perkataan Yesus
Religi

Hidup dalam Perkataan Yesus: Panduan Menjalani Hidup Sesuai Ajaran-Nya

Hidup dalam Perkataan Yesus – Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang Kristen mencari pedoman tentang bagaimana seharusnya mereka menjalani hidup sesuai dengan ajaran Yesus. Salah satu perdebatan yang sering muncul dalam teologi Kristen adalah Predestinasi vs Kehendak Bebas—apakah hidup kita sudah ditentukan sebelumnya oleh Tuhan, ataukah kita memiliki kebebasan untuk memilih jalan kita sendiri?

Selain itu, Yesus juga mengajarkan tentang pentingnya iman dan perbuatan, kasih sebagai hukum utama, serta bagaimana kita dapat menerapkan perkataan-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas beberapa aspek penting tentang bagaimana hidup dalam perkataan Yesus dan bagaimana mengaplikasikan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata.

Hidup dalam Perkataan Yesus

1. Predestinasi vs Kehendak Bebas: Apakah Hidup Kita Sudah Ditentukan?

Salah satu perdebatan dalam ajaran Kristen adalah mengenai predestinasi dan kehendak bebas (www.studylightforums.org). Beberapa ayat dalam Alkitab menyebutkan bahwa Tuhan telah menentukan siapa yang akan diselamatkan (Efesus 1:4-5), sementara ayat lain menekankan bahwa manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih percaya kepada Yesus (Yohanes 3:16).

  • Predestinasi mengajarkan bahwa Tuhan sudah menentukan siapa yang akan menerima keselamatan sejak awal. Ini berdasarkan kedaulatan Tuhan yang mutlak atas segala sesuatu.
  • Kehendak bebas menekankan bahwa manusia memiliki pilihan untuk menerima atau menolak kasih karunia Tuhan.

Bagaimana kita menyeimbangkan keduanya? Yang pasti, Yesus mengajarkan bahwa kita harus percaya kepada-Nya dan menghidupi iman kita dalam perbuatan (Yakobus 2:26). Apa pun pandangan kita, yang terpenting adalah bagaimana kita hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan.

2. Iman dan Perbuatan: Dua Hal yang Tidak Bisa Dipisahkan

Yesus selalu mengajarkan bahwa iman yang sejati akan menghasilkan perbuatan yang mencerminkan kasih kepada Tuhan dan sesama. Yakobus 2:17 menyatakan bahwa “Iman tanpa perbuatan adalah mati.”

  • Percaya kepada Yesus bukan hanya tentang meyakini bahwa Dia adalah Tuhan, tetapi juga tentang hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
  • Perbuatan baik bukanlah cara untuk mendapatkan keselamatan, tetapi merupakan buah dari iman yang sejati.

Hidup dalam perkataan Yesus berarti membiarkan iman kita termanifestasi dalam tindakan nyata, seperti mengasihi orang lain, membantu mereka yang membutuhkan, dan menjalani hidup dengan integritas.

3. Kasih sebagai Hukum yang Utama

Ketika seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang hukum yang paling utama, Yesus menjawab:

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37-39)

Yesus tidak hanya mengajarkan tentang kasih, tetapi juga mencontohkannya dalam hidup-Nya:

  • Ia mengasihi orang berdosa, menunjukkan bahwa kasih Allah lebih besar dari kesalahan manusia.
  • Ia mengasihi musuh-musuh-Nya, bahkan di kayu salib, Dia berdoa bagi mereka yang menyalibkan-Nya (Lukas 23:34).
  • Ia mengajarkan bahwa kasih sejati bukan hanya kata-kata, tetapi juga tindakan nyata.

Hidup dalam perkataan Yesus berarti menjadikan kasih sebagai prinsip utama dalam setiap aspek kehidupan kita.

4. Menghidupi Ajaran Yesus dalam Kehidupan Sehari-hari

Ajaran Yesus
Source: Pexels | Tima Miroshnichenko

Menghidupi ajaran Yesus bukan hanya berarti membaca Alkitab dan berdoa setiap hari, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan nyata. Beberapa cara yang bisa kita lakukan:

  • Menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan melalui doa dan meditasi firman.
  • Menjadi terang dan garam di dunia, menunjukkan karakter Kristus dalam tindakan kita sehari-hari.
  • Mengampuni orang lain, sebagaimana Yesus telah mengampuni kita (Matius 6:14-15).
  • Menjaga perkataan kita, karena apa yang keluar dari mulut kita mencerminkan hati kita (Lukas 6:45).

Yesus tidak hanya mengajarkan firman, tetapi juga hidup dalam firman. Sebagai pengikut-Nya, kita dipanggil untuk meneladani cara hidup-Nya.

5. Mengandalkan Roh Kudus untuk Membantu Kita Hidup dalam Perkataan Yesus

Hidup dalam perkataan Yesus bukanlah sesuatu yang bisa kita lakukan dengan kekuatan sendiri. Kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk:

  • Memberikan hikmat dalam memahami firman Tuhan.
  • Menolong kita dalam kelemahan, ketika kita merasa sulit untuk hidup sesuai ajaran Yesus.
  • Menghasilkan buah roh, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, dan kesetiaan (Galatia 5:22-23).

Dengan mengandalkan Roh Kudus, kita bisa semakin bertumbuh dalam iman dan hidup sesuai dengan perkataan Yesus.

Kesimpulan

Demikian informasi mengenai Hidup dalam Perkataan Yesus: Panduan Menjalani Hidup Sesuai Ajaran-Nya. Hidup dalam perkataan Yesus berarti menjadikan ajaran-Nya sebagai pedoman utama dalam kehidupan kita. Dari perdebatan Predestinasi vs Kehendak Bebas, kita belajar bahwa yang terpenting adalah hidup dalam iman kepada Yesus. Kita juga diingatkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati, serta kasih adalah hukum utama yang harus kita jalani.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dan selalu mengandalkan Roh Kudus dalam setiap langkah kita. Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga pelaku firman yang memancarkan terang Kristus di dunia ini.

Mari kita terus bertumbuh dalam iman dan menjalani hidup dalam perkataan Yesus!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?